Judul
: Enzim
Tujuan :
Untuk Mengetahui Kerja Enzim Amilase
Dasar
Teori
Proses
(reaksi kimia) yang berlangsung dengan baik dalam tubuh dimungkinkan karena adanya katalis yang
disebut enzim. Berzelius (1837)
mengusulkan nama “katalis” untuk zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi
zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Enzim
adalah protein spesifik yang berfungsi sebagai biokatalisator (mempercepat
proses hidrolisis). Sebagai katalisator, enzim harus bersifat efektif
(dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dibandingkan jumlah substrat), tidak
ikut serta dalam proses reaksi (sifat dan jumlah tidak berubah), dapat
diperoleh kembali pada akhir reaksi, dan bersifat spesifik. Dalam proses
pencernaan makanan, enzim berperan dalam pencernaan zat secara kimiawi. Dengan
adanya enzim maka penggunaan energi untuk proses pencernaan akan lebih kecil.
(http://
enzim-dan-kerja-enzim.html/2012)
Reaksi-reaksi
yang terjadi dalam sel hidup berlangsung sangat cepat berkat adanya enzim.
Enzim disintesa diaktivitasnya. Karena enzim terdiri dari protein, maka
sifat-sifat kimia dan fisika protein pada umumnya berlaku juga untuk enzim. Dan
juga golongan enzim dapat mengkatalisis beberapa reaksi, seringkali hanya satu
reaksi saja. Ini merupakan salah satu sifat enzim . ada juga golongan enzim
yang dapat mengkatalisis jenis reaksi yang sama, misalnya pemindahan fosfat,
oksidasi reduksi, dan sebagainya. Jadi ada suatu kespesifikan (2).Cara kerja
enzim adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan
suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk
maka enzim akan melepaskna diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat
yang lain. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk
menghasilkan senyawa turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga
percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi
lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
Sebagian
besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia.
Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim
yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat
digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja
enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat,
suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor.
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim
adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal
atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul
yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang
meningkatkan aktivitas enzim.
Konsentrasi
enzim juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim
semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Sisi aktif suatu enzim dapat
digunakan berulang kali oleh banyak substrat. Substrat yang berikatan dengan
sisi aktif enzim akan membentuk produk. Pelepasan produk menyebabkan sisi aktif
enzim bebas untuk berikatan dengan substrat lainnya. Oleh karenanya dibutuhkan
sejumlah kecil enzim untuk mengkatalis sejumlah besar substrat.
Bila
jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim
bekerja,penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim
lebih lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh atau
disebut dengan kecepatan reaksi telah mencapai maksimum (V max).
(Laporan
Praktikum Biokimia II Percobaan II Enzim,
Choi
Ruddin 2010 dalam blog « Choiruddinasik's di akses 2012-4-16)
Enzim digolongkan menurut reaksi
yang diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama
substratnya, enzim dibagi dalam enam kelompok golongan besar, yaitu:
1). Oksidoreduktase
Enzim-enzim yang termasuk golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor). Hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor). (Anna Poedjiadi, 2004:152) enzim-enzim oksidate juga sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen dari suatu substrat.
Enzim-enzim yang termasuk golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor). Hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor). (Anna Poedjiadi, 2004:152) enzim-enzim oksidate juga sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen dari suatu substrat.
Di sini alkohol adalah donor hydrogen, sedangkan senyawa
yang menerima hidrogen adalah suatu koenzim nikotinadenindinukleotida.
Alcohol dehidrogenase
Alkohol
+ NAD+
aldehida + NADH
+ H+
2). Transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Enzim yang termasuk golongan ini ialah metiltrasferase, hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, dll
3). Hidrolase
Enzim yang termasuk golongan iini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Enzim yang termasuk golongan ini ialah esterase, lipase, amilase, dll
4). Isomerase
Bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler. Contoh yang termasuk enzim ini ialah ribulosafosfat epimerase dan glukosa fosfat isomerase
5. Ligase
Bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karena itu enzim tersebut dinamakan sintesase, ikatan yang terbentuk dari penggabungan tersebut adalah ikatan C-O, C-S, C-N atau C-C. Contoh enzim golongan ini antara lain glutamin sintetase dan piruvat karboksilase (Anna Poedjiadi, 2004:153-157 dalam http://enzim-dan-kerja-enzim.html/2012)
2). Transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Enzim yang termasuk golongan ini ialah metiltrasferase, hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, dll
3). Hidrolase
Enzim yang termasuk golongan iini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Enzim yang termasuk golongan ini ialah esterase, lipase, amilase, dll
4). Isomerase
Bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler. Contoh yang termasuk enzim ini ialah ribulosafosfat epimerase dan glukosa fosfat isomerase
5. Ligase
Bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karena itu enzim tersebut dinamakan sintesase, ikatan yang terbentuk dari penggabungan tersebut adalah ikatan C-O, C-S, C-N atau C-C. Contoh enzim golongan ini antara lain glutamin sintetase dan piruvat karboksilase (Anna Poedjiadi, 2004:153-157 dalam http://enzim-dan-kerja-enzim.html/2012)
Alat
dan Bahan
Ø
Alat
Pipet tetes Tabung
reaksi Penjepit tabung
Penangas
Pengaduk/ spatula Rak tabung Gelas
kimia Gelas
ukur
Ø Bahan
Sampel saliva (Air liur)
Amilum 1 %
Larutan Iodin
Larutan Benedict
Aquadest
Batu es
Prosedur
Kerja
1.
Sampel saliva
|
Dimasukan
ke dalam tabung reaksi berbeda masing-masing 1 mL
Diberi
label A, B , C, D
Tabung B
|
Tabung A
|
Tabung C
|
+ kan 2 mL amilum 1% Di panaskan
Dimasukan dalam
5-10 menit, air es 5-10 menit
Dibiarkan pada
suhu Dinginkan + kan 2 mL amilum 1 %
Selama 20-30 menit + kan 2 ml amilum diamkan selama
1% dan diamkan 20 menit
Pada suhu kamar
Masing masing tabung A B C diambil 1/2 dimasukan kedalam 4 tabung
berbeda (E, F, G)
Tabung A, B, C di + kan larutan Iodin
Tabung A
Larutan Merah bata,
Endapan putih (+)
|
Tabung
C
Larutan
Coklat
tua,
Endapan
hitam (+)
|
Tabung
B
Larutan
Merah bata,
Endapan
hitam (+)
|
2.
Tabung E, F, G
|
Masing
masing di + kan larutan benedict
2
mL
Tabung
E
Larutan hijau (+)
|
Tabung
G
Larutan biru (+)
|
Tabung
F
Larutan biru (+)
|
Hasil
Pengamatan
TABUNG
|
KOMPOSISI+PERLAKUAN
|
UJI
|
||
Iodin
|
Benedict
|
Keterangan
|
||
A
|
Saliva+amilum1%, suhu kamar
|
Warna merah
bata endapan hitam
|
|
Warna ungu
(+)
|
B
|
Saliva+amilum1%, pada air mendidih
|
Warna merah
bata endapan hitam
|
|
Warna hijau tua (+)
|
C
|
Saliva+amilum1%,
dalam es
|
Warna coklat
tua endapan hitam
|
|
Warna hijau tua (+)
|
D
|
Air+amilum1%, suhu
kamar
|
Warna hijau
tua
|
|
(-)
|
E
|
Saliva+amilum1%,
suhu kamar
|
|
Warna hijau
|
(+)
|
F
|
Saliva+amilum1%,
dalam air mendidih
|
|
Warna biru
|
(-)
|
G
|
Saliva+amilum1%,
dalam es
|
|
Warna biru
|
(-)
|
H
|
Air+amilum1%,suhu
kamar
|
|
Warna biru
|
(-)
|
Pembahasan
Enzim adalah biomolekul
berupa protein
yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia.
Molekul
awal yang disebut substrat
akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis
produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama
adalah substrat,
suhu,
keasaman,
kofaktor
dan inhibitor.
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH
(tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,
yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal
atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya
setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa
atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia
tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase
hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati
menjadi glukosa.
Pada percobaan kita akan menguji kerja enzim amilase yang
bekerja untuk memecahkan atau merombak pati menjadi glukosa, yaitu dengan
sampel yang di gunakan adalaha saliva. Saliva merupakan suatu enzim yang membantu mencerna makanan dengan cara
melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses pengunyahan dan
menelan makanan, membasahi dan melembutkan makanana menjadi bahan setengah cair
atupun cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan, membersihkan rongga mulut
dari sisa-sisa makanan dan kuman, mempunyai aktivitas anti bakterial dan sistem
buffer, memebantu proses pencernaan makanan melalui sktifitas enzim petialin
(amilase ludah) dan lipase ludah. Dimana dalam percobaan dilakukan beberapa uji
yaitu uji iodin dan uji benedict.
Uji iodin atau
larutan iodin yang di gunakan berfungsi sebagai indikator terhadap proses
terjadinya reaksi yang di tandai dengan adanya perubahan warna. Sedangkan uji
benedict menunjukan kerja enzim degan adanya perubahan warna dan terjadi
endapan. Dari pengamatan yang dilakukan bahwa saliva yang digunakan menunjukan
hasil positif (+) dalam uji iodin dengan terjadinya perubahan warna. Dalam
percobaan dilakukan tiga variasi suhu,suhu merupakan faktor yang mempengaruhi
kerja enzim, yaitu saliva pada suhu kamar(tabung A), pada air panas(B), dan dingin atau air es (C) yang
kemudian ditambahkan amilum 1%.dan ditambahka larutan iodin dengan warna yang
dihasilkan yang berturut turut adalah`merah bata endapan putih, merah bata
endapan hitam, dan coklat endapan hitam hal ini di akibatkan adanya amilum yang
langsung terhidrolisis dan membentuk glikogen atau glukosa.
Tabung B Tabung C Tabung + amilum 1%
Tabung D,C,B,A + Iodin
Sampel menunjukan hasil positif pada
suhu yang berbeda, ini di karenakan enzim akan bekerja kembali ketika suhu
kembali normal. Perbedaan warna dan endapan yang dihasilkan ini di akibatkan
adanya pebedaan suhu.
Tabung A larutan hijau (+)
Larutan + Benedict Sebelum di panaskan
Pada uji benedict
perlakuan yang digunakan sama dengan perlakuan yang digunakan pada uji iodin,
yaitu dengan memvariasikan suhu saliva kemudian di tambahkan amilum 1% dan
kemudian ditambahkan larutan benedict. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
saliva pada suhu kamar atau normal yang mengalami reaksi positif (+), atau ada
kerja saliva terhadap pembentukan glukosa dari amilum, yakni dengan
terbentuknya warna hijau sedangkan saliva pada suhu yang panas dan dingin tidak
menglami perubahan atau negatif(-).
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat mengetahui
kerja enzim (saliva), dimana enzim dapat
bekerja merombak glukosa atau pati, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi
yaitu keadaan substrat, suhu , ke asaman (ph), kovaktor dan inhibitor. Dimana
dalam percobaan ini dapat dilihat kerja enzim yang di pengaruhi oleh suhu,
dimana enzim bekerja pada suhu normal,sedangkan pada suhu yang tidak normal
maka enzim rusak atau tidak bekerja..
Daftar
Pustaka
Ø Team
teaching 2012, Modul Praktikum Biokimia,
UNG , Gorontalo
Ø http:// enzim-dan-kerja-enzim.html/2012)
Ø http://Laporan
Praktikum Biokimia II Percobaan II Enzim,
Choi Ruddin 2010 dalam blog « Choiruddinasik's di akses 2012-4-16)
Ø http://praktikum-enzim-dan-kerja-enzim.html